Jika semua orang mau sadar hal ini, pasti hidupnya.....

Ada sebuah kisah, dimana ada dua orang yang memiliki keinginan yang sama, yaitu sama-sama memiliki keinginan untuk memiliki taman bunga yang indah. Katakan saja si A dan si B. Ahirnya mereka berdua mulailah merealisasikan keinganannya itu di hari yang sama, di musim yang sama, di lahan yang sama dan hanya sebuah pagar bambu sederhana sebagai sekat pemisah antara lahan si A dan lahan si B. 

Langkah pertama yang mereka berdua lalukan adalah membersihkan lahannya dari rumput dan tanaman yang tidak di perlukan lainnya, setelah itu mereka mencari bibit bunga untuk di tanam di lahan mereka masing-masing. Si A mencari bibit bunga lokal. Melihat si A mencari bibit bunga lokal, si B mentertawakan sambil bilang "hai si A, mana mungkin kamu nanti bisa memiliki taman bunga yang indah jika bibit mu saja dari lokal, gak bermutu". Lalu si A bertanya kepada si B "la bibitmu dari mana?", si B menjawab "bibitku dari non lokal, bibitku termahal dan paling unggul di kelasnya". Si A hanya tersenyum mendengar jawaban si B. 

Ahirnya mulailah mereka berdua menanam bibit bunganya. Si A menanam bibit bunga yang berasal dari lokal, sedang si B menanam bibit bunga dari non lokal yang termahal, dan yang paling unggul di kelasnya. Tiap hari mereka berdua sangat rajin menyirami, memupuk tanaman bunganya. Setelah berjalan beberapa minggu, si B merasa tanaman bunganya belum juga bisa tumbuh seperti yang dia harapakan. Ahirnya si B mulai bosan, dan dia semakin jarang ke lahan untuk menyirami dan memupuk tanaman bunganya. Sedang si A dengan senang hati tiap hari datang ke lahan untuk menyirami, membersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman bunganya, dan si A juga sesekali memupuk tanaman bunganya bila di rasa tanaman bunganya memerlukan untuk di pupuk.

Waktu terus berlalu, tidak terasa sudah 6 bulan mereka berdua si A dan si B menanam benih bunga. Si A dengan senang hati terus saja merawat tanaman bunganya, sedang si B hanya sibuk mencari cara agar dia bisa memiliki taman bunga yang indah seperti yang dia inginkan. Setelah genap satu tahun, ada perbedaan yang sangat jomplang (180 derajad), tanaman bunga si B hanya tumbuh beberapa saja, malah banyak rumput yang tumbuh di lahannya. Si B sangat frustasi melihat tanamannya sendiri, dia mengumpat-ngumpat, menyalahkan yang jual bibit bunga, menyalahkan lahannya, menyalahkan musimnya yang dia rasa tidak pas untuk menamam bunga, dan lain sebagianya. Sesekali si B juga menghibur diri "Aku memang tidak cocok dan tidak berjodoh memiliki taman bunga". 

Terus bagaimana dengan lahan si A? ya benar, Anda sudah bisa menebak dengan benar. Lahan si A menjadi sebuah taman bunga yang sangat indah, semua tanaman bunganya tumbuh subur dan menghasilkan kelopak-kelopak bunga yang begitu memanjakan mata, kaharuman dan wanginya menyebar kemana-mana. Tiap hari banyak orang datang ke taman bunganya, bahkan banyak juga orang luar negeri datang ke taman bunganya. Dan sekarang taman bunga si A menjadi obyek wisata yang indah, sampai-sampai orang yang datang ke taman bunganya enggan untuk pulang, maunya terus saja ke taman bunganya. 

Nah apa yang saya tulis diatas mungkin Anda menganggap hanya sebuah cerita fiksi saja atau hanya sebuah mitos saja, namun meskipun Anda menganggap hanya cerita fiksi atau hanya mitos saja, ternyata banyak orang di dalam kehidupannya juga mengalami hal yang mirip-mirip dengan cerita yang saya tulis diatas, hanya berbeda bidang dan aspek saja. Sering saya menjumpai orang yang mengatakan bahwa dirinya sudah belajar ilmu pikiran kemana-mana, dari level bawah sampai level tertinggi katanya. Ada juga yang sudah menghabiskan uang sampai ratusan juga untuk belajar ilmu pikiran, namun mereka merasa tidak ada hasil. Kenapa bisa seperti itu? 

Banyak orang tidak mau SADAR, mereka ingin sukses di aspek kesehatan, namun dia lebih banyak berpikir tentang penyakit. Banyak orang ingin sukses di aspek finansial, namun dia lebih banyak berpikir tentang kemiskinan, tentang kekurangan. Banyak orang ingin memiliki taman bunga yang indah namun dia malah lebih memelihara, memupuk rumput ilalangnya. Bagaimana dengan Anda?

Terimakasih sudah membaca artikel ini sampai habis, jika artikel ini bermanfaat silahkan share ke teman-teman Anda. 

-Ali Ma'ruf-

Salam berlimpah.